Jelajah bakmi di Bangka - Belitong

Author  : Bedanya bakmi sama mie apa sih?

Mystery Guest : Gak tau, mungkin mereka saudara kembar yang mau dibedakan dengan nama? (mulai ngaco)

Karena disini, Bangka - Belitung, tak pernah gagal untuk menjanjikan sajian kuliner Indonesia. Saya yang tidak tersesat dan juga tidak pernah berniat untuk ekspedisi bakmi di Bangka-Belitung pun akhirnya menyerah pada kenikmatan makanan berkuah ini.

Nah, biar gak gagal paham sama perbedaan mie dengan bakmi, sini sini merapat dulu sebentar. Jadi, menurut sumber yang jelas pasti bisa (saya) percaya, yaitu seorang bapak yang lahir dan besar di Koba (Bangka Tengah), dia membedakan mie dan bakmi dari cara penyajiannya.

Jadi menurut bapak ini, mie disajikan dengan cara digoreng, ditumis, ataupun hasil masakan yang tidak berkuah. Sedangkan bakmi, selalu disajikan dengan kuah. Itu kenapa kebanyakan mie ayam asal Bangka selalu disebut Bakmi Bangka. Make sense? Selain itu, ada juga yang mengartikan bakmi adalah masakan mie berkuah yang disajikan daging babi. Nah, monggo bagi-bagi opini kalau ada yang tau asal-usul munculnya perseteruan nama bakmi dan mie. Tapi apapun sebutannya, disini, Bangka - Belitung, rasanya tetap sama, Juara!  
Awalnya saya tidak berniat untuk melakukan ekspedisi rasa kecil mencari mie di tiap-tiap kota di Bangka - Belitung. Ini terjadi betul-betul karena sebuah kelaparan. Yukk diicip ; 

1. Mie Koba.

Kalau mau mencoba mie Koba yang sejati, bergeraklah menuju kota Koba, Bangka Tengah. Berkendara 1.5 jam dari kota Pangkal Pinang ke Koba tidak akan membuatmu menyesal, karena lelahmu pasti terbayar dengan nikmatnya kuah kaldu ikan si mie Koba. Saya kenal hampir banyak mie dari beberapa daerah di Indonesia, tapi baru kali ini saya mencicipi mie kuah kaldu ikan yang diracik dengan berbagai bumbu dan campuran bengkuang.

Mie Koba

Mie yang digunakan adalah mie basah, tekstur mie basah lebih lembut dan lebih rekat antara helai mie-nya. Selain tekstur mie nya yang lembut, mie Koba pun spesial karena kuah ikan tenggiri. Ikan yang menjadi andalan masakan di Bangka-Belitung adalah ikan tenggiri. Kuahnya dibuat dari  ikan tenggiri yang ditumbuk halus, lalu campuran buah pala membuat coklat warna kuahnya. Mie Koba biasa dimasak juga dengan menggunakan bengkoang yang dihaluskan, ketumbar dan sedikit tambahan jahe untuk menghilangkan bau amis dari ikan. Rasa kuah kaldu ikan, pala, jahe dan bengkoang membuat rasanya tercampur sempurna antara gurih dan sedikit manis.

Tidak didominasi oleh rasa gurih saja. Potongan seledri dan taburan bawang goreng membuat tampilannya semakin cantik. Lalu ada tauge yang tersembunyi ditumpukan mie-nya. Karena ikan tenggirinya sudah menjadi ampas, bisa dibilang mie Koba ini tidak ada lauknya macam mie ayam yang selama ini beredar.  Jadi disediakan telur rebus sebagai lauk pendamping. Yang menjadi andalan adalah jeruk Kunci. Jadi kemanapun kita pergi makan di Bangka, kita pasti menemukan jeruk Kunci. Kalau biasanya kita makan soto dengan tambahan jeruk nipis, kalau di Bangka, pasti lah jeruk Kunci. Harganya perposi Rp.12ribu. Sebutir telur Rp.3ribu 

Mie Koba

Lalu dimana kamu bisa menemukan mie Koba? Banyak sekali bus mengarah ke Koba dari kota. Kalau datang dari Pangkal Pinang, warung nya ada di sebelah kiri, dijalan POS Koba. Duh lupa catat alamat lengkapnya, tapi patokan saya adalah rumah makan Yung Fo, atau apotik Delta. Dekat gereja Sion sih lebih tepatnya. Warung makannya cukup besar dan bersih. Setiap weekend, rumah makan ini selalu dipenuhi wisatawan yang berkunjung ke Koba. Apa spesialnya Koba? Nah, selain makan mie Koba, didaerah ini juga terdapat Danau Kaolin di Air Bara yang bisa menjadi bonus perjalan kita. Coba cek di tulisan tentang Jalan-jalan mainstream dan singkat di Bangka-Belitung.. 

Warung mie Koba, telepon 081278427777.

2. Mie Belitong "ATEP"

Ohh, sungguh super mainstream sekali makanan saya kali ini. Yess, Mie Belitung Atep. Rasanya hampir mirip sama mie Aceh. Mungkin karena mie yang digunakan persis sama dengan mie aceh, jadi pertama kali masuk mulut yang ada dipikiran langsung mie Aceh. Mie yang digunakan sama persis, dan juga ada udang nya (mie Aceh seafood) tapi komposisi kuah dan topping-nya beda. Kuah mie Belitung lebih jernih, tidak seperti mie aceh yang penuh dengan cabai merah dan kunyit. Kuahnya agak manis lho saudara-saudara, jadi yang suka mie gurih akan sedikit kecewa saat mencicipinya. Topping mie Belitung selain udang, adalah potongan tahu, kentang dan juga emping sebagai kerupuknya. Di warung mie Atep juga tersedia kerupuk kemplang/amplang Bangka. Jadi bisa ditambahkan kedalam mie biar makin rame isi mie nya. Harga seporsi mie Atep; Rp.15ribu

Mie Belitong "ATEP"

Dimana bisa menemukan Mie Belitung Atep? Tentunya di pulau Belitung. Naik pesawat 30 menit, atau naik kapal ferry 4jam dari Pangkal Pinang. Letaknya persis di tengah kota Belitung, dekat dengan bundaran Taman Batu Satam. Seantero Belitong tau dimana mie Atep, atau Tugu Batu Satam, jadi, tanya aja lah ya sama mereka. Hahaha.

Ditemani si segar dingin, Es Jeruk Kunci.

3. Mie Gantung

Nah, udah pernah main ke kota Gantong-nya si Laskar Pelangi kan? Kalau gitu udah pernah makan mie Gantung donk?
Yes, mie Gantung. Sepertinya, baru ini warung yang menjual mie Gantung di daerah Gantung sendiri. Rupa dan rasanya persis sama dengan mie Belitong. Yang membedakan adalah kuah mie Gantong yang dicampur cabai merah. Rasanya tidak pedas, karena sejatinya hanya si cabai rawit lah yang pantas disebut pedas se-nusantara. :P
Warung yang menjual mie Gantong bernama warung Mie Gantong, katanya si cici penjualnya, pakcik Andrea Hirata sudah makan disini dan menyarankan mengganti nama Mie Gantong "Laskar Pelangi". Bisa ikutan famous lah ya kalau ada tag "Laskar Pelangi" nya.

Harga perporsi nya Rp.15.000. Seporsi bakso goreng isi 5butir Rp. 10.000

Warung ini terletak dekat dengan museum kata Andrea Hirata. Jalan Ahmad Yang No.1, Gantung Timur. 

Sebenarnya masih ada beberapa jenis bakmi di Bangka, seperti bakmi Ikan, bakmi Babi dan Bakmi Ayam. Tapi karena keterbatasan waktu dan kemampuan makan yang terbatas karena ada tulisan "Babi" nya, saya harus kuat menahan nafsu untuk nyoba si bakmi babi yang pasti rasanya super!! (Hiikss).

Pulang dari perjalanan ini, saya baru tersadar kalau selama ini saya gak pernah berhasil diet bukan karena makanannya enak begini, tapi lebih karena saya gak pernah niat untuk diet. Haha.

Hey kamu, kapan kita makan bakmi lagi?

*Tulisan ini didedikasikan untuk keluarga Lim Min Fen di Koba, Bangka Tengah. Masakan rumah kalian juara! Pasti hasil masakan ibu juara. 

Share on Facebook Share on Twitter Share on Google Plus

Tentang Unknown

@sobatkolong warrior | OPEN WATER-ISO |Meter Diatas Permukaan Laut | MOCCAREO | DREAMER.