Menjadi salah satu PADI divemaster scholars bukan berarti saya sepenuhnya berada dilapangan, basah dan menghitam.
Hello buddy! Classroom activity. |
Diawal-awal program, saya dan buddy - Roy harus menempuh kegiatan belajar dikantor. Tidak hanya belajar teori PADI Open Water level, tetapi juga mengenal kegiatan sehari-hari di dive center, AquaMarine Diving - Bali. Jadwal kami diawal program dimulai pukul 8am WITA(Waktu Indonesia Tengah). Biasanya, sebagai intern student kami diharuskan untuk membantu staff equipment membersihkan dan merapikan ruang equipment. AquaMarine Diving (AMD), punya dua ruang equipment, wet room & Dry room. Kami biasa membagi dua tugas untuk mepersingkat waktu dan bisa langsung masuk classroom untuk memulai kelas teori. Wet room berisi alat diving yang baru saja dibilas setelah dipakai sehari sebelumnya, dan tempat menyimpan alat para guide AMD. Sedangkan dry room adalah tempat menyimpan alat-alat diving hasil bilas kemarin, yang sudah dijemur, dan kering. Di dry room kami biasa menyiapkan alat-alat untuk kebutuhan diving besok. Ini menjadi salah satu cara kami untuk lebih mengenal dive gear. Manajemen dan pemeliharaan dive equipment.
Tank room. Gak cuma dive equipment management dan skill diving, kami juga belajar untuk mengisi tangki udara. Walaupun tidak secara mendetail, kami harus tau bagaimana menyalakan kompresor pengisian udara, baik udara dengan oksigen normal 22% tapi juga Nitrox 32-34%(kandungan oksigen).
Lalu kami akan segera ke classroom karena setiap hari selalu excited untuk memulai kelas teori, semakin cepat kelas mulai, semakin dekat divemaster level. Yyiihhaa...
No, alasan sebenarnya karena kami kepanasan dan butuh air conditioning! Hahaha. Didalam classroom kegiatan belajar didampingi oleh salah satu instruktur, sebelum itu kami self-study. Instruktur hanya menjelaskan hal yang tidak kami mengerti dan membahas kasus-kasus dilapangan. Kami bukan murid-tamu yang biasa hanya menempuh waktu 3 hari untuk menyelesaika level Open Water, kami butuh 2minggu. Teori dan praktek berkali-kali, minimal score teori adalah 90%, dan 24 skill harus dilakukan secara mendetail dan berulang. Tujuannya adalah memudahkan dalam menempuh jenjang berikutnya, instruktur. Kegiatan favorite saat teori di classroom adalah nonton video skill dan diskusi dengan instruktur. Bukannya sok aktif, tapi kami memang "kepo" sama semua skill dan teori diving.
Tank room |
No, alasan sebenarnya karena kami kepanasan dan butuh air conditioning! Hahaha. Didalam classroom kegiatan belajar didampingi oleh salah satu instruktur, sebelum itu kami self-study. Instruktur hanya menjelaskan hal yang tidak kami mengerti dan membahas kasus-kasus dilapangan. Kami bukan murid-tamu yang biasa hanya menempuh waktu 3 hari untuk menyelesaika level Open Water, kami butuh 2minggu. Teori dan praktek berkali-kali, minimal score teori adalah 90%, dan 24 skill harus dilakukan secara mendetail dan berulang. Tujuannya adalah memudahkan dalam menempuh jenjang berikutnya, instruktur. Kegiatan favorite saat teori di classroom adalah nonton video skill dan diskusi dengan instruktur. Bukannya sok aktif, tapi kami memang "kepo" sama semua skill dan teori diving.
Level Open Water dan Advance Open Water kami selesaikan dalam waktu satu bulan. Open Water adalah fundamental diving, jadi kami banyak menghabiskan waktu untuk mengulang dan ujian karena harus mendapatkan minimal score 90%.
Level EFR dan Rescue selesai dalam waktu dua bulan.
Rescue, mencakup teori dan praktek berkali-kali dilaut. Dua skenario penyelamatan pada rescue level, skenario dari darat(shore dive), dan dari boat(boat dive). Rescue level means muscle! Karena murid diharapkan untuk bisa memastikan kondisi korban, melepas dive gear yang masih terpakai sambil mengangkat korban ketempat yang lebih aman untuk melakukan CPR(compulsory Pulmonary Rusiscitation).
Level Divemaster. Dua bulan. Highlight, paling seru itu mapping skill. Buat saya yang lain gampang, mapping doank yang penuh kesusahan dan kerusuhan. Rusuh ganggu dan minta tolong ke semua orang. Susah, tapi waktu dikerjain ini adalah yang paling seru.
Mapping project. |
Diawal kegiatan program ini, porsi classroom lebih besar daripada diruangan luar classroom (equipment room), atau kegiatan kantor lainnya. Kami biasa menghabiskan 4 jam di classroom, 2 jam di equipment room, sisanya, kami bak manusia serba bisa. Bisa disuruh membersihkan kebun, halaman depan, gudang atau apapun yang harus dibersihkan dikantor, atau mengambil surat dikantor pos, membayar tagihan listrik ke bank, etc. Menyebalkan? Tadinya iya, tapi ini adalah dunia baru bagi saya, so saya belajar untuk lebih mengenal dengan cara menjalaninya. Gengsi mengikuti selalu disetiap kegiatan yang seharusnya tidak ada hubungannya dalam term & condition program ini. But, buang gengsi jauh-jauh, jalani dengan baik, selesaikan baik-baik.
FORZA Intern!
FORZA Intern!
Sukses buat kamu yaaaaa ... ntar aku tolong kamu ajarin diving2 manja
ReplyDeleteMakasih Om Cum, kalau udah jadi instruktur kamu jadi murid pertama ku ya? :D
DeleteIriii..aku belum sempat sempat ambil kelas diving...serem nggak sih?
ReplyDeleteDiving bukan kegiatan hura-hura deh, salah perhitungan sedikit bisa membahayakan jiwa, eh tapi gak seserem itu juga yah kalo dive guidenya profesional dan ramah seperti kakak :)
ReplyDeleteSeru banget kerja di dunia penyelaman, kantornya ya di laut - the coolest place on earth! :)
ReplyDeleteJadi kepo mbak, tes seleksi nya disuruh ngapain aja ya mbak?
ReplyDelete